Panduan Memulai Simulasi Gaya dengan D3.js: Hampir 8 Tahun Kemudian

Memulai dengan Simulasi Gaya D3.js: Visualisasi Data yang Dinamis

Menggambar grafik atau jaringan statis kadang tidak cukup untuk menampilkan data yang rumit. Di sinilah simulasi gaya dalam D3.js menjadi sangat berguna. D3.js adalah pustaka JavaScript yang powerful untuk memanipulasi dokumen berdasarkan data, dan simulasi gayanya memungkinkan Anda membuat visualisasi yang dinamis dan interaktif, mirip dengan sistem fisika.

Apa Itu Simulasi Gaya?

Bayangkan elemen-elemen data (node) yang saling menarik atau menolak, seperti partikel bermuatan atau benda yang terhubung pegas. Simulasi gaya menerapkan prinsip-prinsip ini untuk mengatur node dan link (hubungan antar node) di layar. Tujuannya adalah menemukan konfigurasi yang stabil di mana semua gaya seimbang. Ini sangat ideal untuk memvisualisasikan jaringan sosial, hubungan antar topik, atau struktur data hierarkis.

Komponen Utama: Node dan Link

Setiap simulasi gaya D3.js beroperasi pada dua jenis elemen:

  1. Node: Ini adalah titik data Anda, yang akan diposisikan di ruang visualisasi. Setiap node biasanya memiliki properti seperti ID dan data terkait lainnya.
  2. Link: Ini mewakili hubungan antar node. Setiap link menghubungkan node sumber (source) ke node target (target).

Membangun Simulasi Anda

Membuat simulasi gaya di D3.js cukup mudah. Anda mulai dengan membuat objek simulasi menggunakan d3.forceSimulation().

Menambahkan Berbagai Jenis Gaya

Setelah simulasi dibuat, Anda bisa menambahkan gaya (force) ke dalamnya. Setiap gaya mempengaruhi node atau link dengan cara tertentu:

  • forceLink: Gaya ini menarik node yang terhubung oleh link, seolah-olah ada pegas di antara mereka. Anda bisa mengatur kekuatan pegas dan jarak istirahatnya.
  • forceManyBody: Gaya ini memberikan tolakan atau tarikan antara semua pasangan node. Ini sering digunakan untuk membuat node saling menjauh agar tidak tumpang tindih (tolakan) atau kadang menarik node yang tidak terhubung satu sama lain (tarikan). Kekuatan tolakan biasanya lebih umum digunakan.
  • forceX dan forceY: Gaya ini menarik node menuju posisi x atau y tertentu. Berguna untuk menahan simulasi di tengah, atau menyelaraskan sebagian node pada sumbu tertentu.
  • forceCenter: Gaya ini menarik semua node menuju satu titik pusat yang ditentukan, membantu menjaga visualisasi tetap terlihat.
BACA JUGA:  Enkripsi Seluruh Disk di RHEL 9 | CentOS 9 untuk Zabbix dan PostgreSQL

Anda menambahkan gaya ke simulasi dengan metode .force('nama-gaya', gaya-objek).

Menjalankan dan Memperbarui Visualisasi

Simulasi gaya tidak langsung menempatkan node di posisi akhir. Sebaliknya, ia menghitung posisi node langkah demi langkah, seperti simulasi fisika yang berjalan seiring waktu. Setiap langkah perhitungan ini disebut ‘tick’.

Anda perlu memberi tahu simulasi data node mana yang harus diproses menggunakan .nodes(dataNodes).

Kemudian, Anda mendengarkan event ‘tick’. Pada setiap ‘tick’, D3.js memperbarui properti x, y, vx, dan vy (posisi dan kecepatan) setiap node. Di dalam handler event ‘tick’, Anda perlu memperbarui posisi elemen grafis Anda (misalnya, elemen <circle> untuk node dan <line> untuk link) berdasarkan node.x dan node.y yang baru.

simulation.on('tick', () => {
  // Perbarui posisi elemen grafis di sini
  linkElements.attr('x1', d => d.source.x)
              .attr('y1', d => d.source.y)
              .attr('x2', d => d.target.x)
              .attr('y2', d => d.target.y);

  nodeElements.attr('cx', d => d.x)
              .attr('cy', d => d.y);
});

Interaktivitas dan Performa

Salah satu keunggulan simulasi gaya adalah mudah menambahkan interaktivitas. Anda bisa membuat node dapat diseret (drag and drop) oleh pengguna, yang akan mempengaruhi simulasi secara real-time. D3.js menyediakan behavior d3.drag() yang terintegrasi dengan simulasi gaya.

Untuk visualisasi dengan banyak node dan link, performa bisa menjadi pertimbangan. D3.js cukup efisien, tetapi untuk skala yang sangat besar, Anda mungkin perlu mempertimbangkan teknik optimasi atau menggunakan teknologi lain seperti WebGL.

Kesimpulan

Simulasi gaya D3.js adalah cara powerful dan fleksibel untuk memvisualisasikan data yang memiliki hubungan kompleks. Dengan memahami konsep node, link, dan berbagai gaya yang tersedia, serta cara kerja event ‘tick’, Anda bisa membuat visualisasi jaringan yang dinamis, interaktif, dan mudah dimengerti oleh pengguna. Ini adalah keterampilan penting bagi siapa saja yang ingin menampilkan data hubungan secara efektif di web.

BACA JUGA:  CISO mengutamakan otomasi berbasis AI demi efisiensi belanja keamanan siber

Sumber: https://itnext.io/getting-started-with-d3-js-force-simulations-almost-8-years-on-3ef50203b7ba?source=rss—-5b301f10ddcd—4