Membongkar Struktur Proyek Go: Apakah Layout Standar Benar-benar Standar?
Banyak pengembang baru maupun berpengalaman di ekosistem Go sering mencari panduan mengenai struktur proyek yang ideal. Salah satu referensi yang paling sering muncul adalah “Go Standard Project Layout” di GitHub. Repositori ini menyajikan tata letak direktori yang cukup rinci untuk aplikasi Go. Namun, ada kesalahpahaman umum bahwa layout ini adalah standar resmi yang ditetapkan oleh tim inti Go. Padahal, repositori tersebut secara eksplisit menyatakan bahwa itu hanyalah contoh dari tata letak proyek umum, bukan standar resmi dari proyek Go itu sendiri.
Kontroversi di Balik Layout Populer
Artikel ini membahas secara kritis mengenai layout tersebut. Penulis berpendapat bahwa meskipun layout ini mencoba menyediakan struktur yang komprehensif, ada beberapa aspek yang bisa dipertanyakan atau bahkan menyesatkan. Misalnya, penggunaan direktori seperti /pkg
, /internal
, /cmd
, dan lainnya dijelaskan dalam repositori tersebut, tetapi alasan di baliknya terkadang terasa dipaksakan atau tidak selalu cocok untuk semua jenis proyek, terutama proyek yang lebih kecil atau yang memiliki struktur monorepo.
Tantangan dalam Praktik Pengembangan Go
Salah satu poin utama yang ditekankan adalah bahwa tidak ada satu ukuran cocok untuk semua dalam hal struktur proyek Go. Proyek yang berbeda memiliki kebutuhan yang berbeda. Aplikasi web sederhana mungkin hanya butuh beberapa direktori dasar, sementara sistem mikroservis yang kompleks membutuhkan organisasi yang lebih terperinci. Mengikuti layout “standar” secara membabi buta tanpa memahami alasannya bisa menambah kompleksitas yang tidak perlu dan membuat navigasi kode menjadi lebih sulit.
Alternatif dan Pendekatan Pragmatis
Daripada terpaku pada satu layout “standar” yang tidak resmi, penulis menyarankan pendekatan yang lebih pragmatis. Penting untuk memahami konvensi inti Go seperti penamaan paket (lowercase), penggunaan modul untuk manajemen dependensi, dan cara kerja private/public dalam paket (internal
). Selebihnya, pengembang harus bebas untuk mengatur kode mereka dengan cara yang paling masuk akal untuk proyek spesifik mereka dan tim mereka. Kunci utamanya adalah konsistensi dalam tim dan kemudahan untuk dibaca oleh orang lain. Memulai dengan struktur yang sederhana dan menambah kompleksitas seiring pertumbuhan proyek seringkali merupakan strategi yang lebih baik.
Kesimpulan
Jadi, meskipun “Go Standard Project Layout” di GitHub bisa menjadi titik awal referensi yang berguna, sangat penting untuk diingat bahwa itu bukan standar resmi. Pengembang didorong untuk berpikir kritis, memahami alasan di balik struktur yang dipilih, dan mengadaptasinya sesuai kebutuhan proyek mereka. Fokus utama harus selalu pada kode yang bersih, mudah dipahami, dan terstruktur secara logis, terlepas dari apakah itu mengikuti layout “standar” tertentu atau tidak. Fleksibilitas dan pertimbangan kontekstual adalah kunci dalam pengembangan Go yang efektif.
Sumber: https://itnext.io/go-standard-project-layout-a-mildly-unhinged-rant-be20cb793d0d?source=rss—-5b301f10ddcd—4