Berikut ringkasan mengenai deployment agen NRPE menggunakan Docker:
Memahami Agen NRPE dan Keunggulan Docker
Monitoring server atau host jarak jauh itu penting banget. Salah satu cara populer untuk melakukannya adalah pakai NRPE (Nagios Remote Plugin Executor). Gampangnya, NRPE ini agen kecil yang terpasang di server yang mau kita pantau, tugasnya menjalankan perintah monitoring dari server Nagios (atau sistem monitoring lain yang kompatibel) dan mengirim hasilnya balik.
Nah, kalau kita pasang NRPE di dalam kontainer Docker, banyak untungnya. Selain proses instalasinya jadi lebih rapi dan konsisten di berbagai server, kita juga bisa dengan mudah memindahkannya atau menghapus tanpa meninggalkan “sampah” di sistem utama server. Ini membuat manajemen monitoring jadi lebih fleksibel dan modern.
Persiapan: File Konfigurasi NRPE untuk Docker
Sebelum menjalankan kontainer Docker NRPE, kita perlu siapkan dulu file konfigurasinya. Buatlah sebuah folder khusus, misalnya ~/nrpe-docker. Di dalam folder itu, buat file bernama nrpe.cfg.
Di file nrpe.cfg ini, ada beberapa pengaturan kunci yang perlu kita perhatikan:
allowed_hosts: Ini penting banget untuk keamanan. Tentukan IP address server Nagios Anda di sini. Hanya server dengan IP yang terdaftar yang boleh “ngobrol” dengan agen NRPE di kontainer ini.dont_blame_nrpe=1: Opsi ini mungkin perlu diaktifkan kalau perintah monitoring Anda butuh argumen.- Definisi command: Di bagian ini, kita tentukan perintah-perintah monitoring yang mau dijalankan, misalnya
command[check_load]=/usr/local/nagios/libexec/check_load -w 15,10,5 -c 30,25,20. Perintah ini akan memanggil plugin Nagios yang ada di dalam kontainer Docker. Pastikan jalur pluginnya benar sesuai image Docker yang dipakai.
File konfigurasi ini nanti akan kita mount atau kaitkan ke dalam kontainer Docker.
Langkah Praktis Menjalankan Kontainer NRPE Docker
Untuk menjalankan agen NRPE sebagai kontainer Docker, kita bisa pakai image Docker yang sudah ada, misalnya jasonrivers/nagios:nrpe.
Gunakan perintah docker run dengan opsi yang tepat:
-d: Menjalankan kontainer di background.--name nrpe-agent: Memberi nama kontainer agar mudah dikelola.-p 5666:5666: Membuka port 5666 di server host dan mengarahkannya ke port 5666 di dalam kontainer (port default NRPE).-v ~/nrpe-docker/nrpe.cfg:/usr/local/nagios/etc/nrpe.cfg: Ini bagian krusal. Perintah ini me-mount filenrpe.cfgyang ada di host (~/nrpe-docker/nrpe.cfg) ke lokasi konfigurasi di dalam kontainer (/usr/local/nagios/etc/nrpe.cfg). Jadi, kita bisa mengatur konfigurasi NRPE dari luar kontainer.jasonrivers/nagios:nrpe: Menentukan image Docker yang akan digunakan.
Contoh lengkap perintahnya kira-kira seperti ini:
docker run -d --name nrpe-agent -p 5666:5666 -v ~/nrpe-docker/nrpe.cfg:/usr/local/nagios/etc/nrpe.cfg jasonrivers/nagios:nrpe
Pastikan Anda sudah membuat folder dan file nrpe.cfg sebelumnya.
Memastikan NRPE Berjalan: Uji Coba dari Server Nagios
Setelah perintah docker run berhasil, pastikan kontainer NRPE sudah berjalan dengan perintah docker ps. Anda akan melihat kontainer bernama nrpe-agent dengan status Up.
Langkah selanjutnya adalah menguji koneksi dan fungsi NRPE dari server Nagios Anda. Gunakan plugin check_nrpe dari server Nagios:
/path/to/your/plugins/check_nrpe -H <IP_Server_dengan_Kontainer_NRPE>
Ini akan mengecek apakah NRPE di kontainer bisa dihubungi. Jika berhasil, Anda bisa menguji command monitoring yang sudah didefinisikan di nrpe.cfg, misalnya:
/path/to/your/plugins/check_nrpe -H <IP_Server_dengan_Kontainer_NRPE> -c check_load
Jika semua konfigurasi benar, perintah ini akan menjalankan plugin check_load di dalam kontainer NRPE dan menampilkan hasilnya di server Nagios Anda (misalnya status OK, WARNING, atau CRITICAL beserta nilai load average).
Dengan cara ini, agen NRPE Anda berjalan terisolasi dan rapi di dalam kontainer Docker, memudahkan pengelolaan dan monitoring infrastruktur Anda.
Sumber: https://kifarunix.com/deploy-nrpe-agent-as-a-docker-container/